Seorang bayi berhasil diselamatkan dari kandungan seorang perempuan Palestina yang tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza bagian selatan, Senin (29/7/2025), menurut keterangan tim medis.
Bayi tersebut dikeluarkan dari rahim sang ibu oleh tim medis di Rumah Sakit Lapangan Al-Mawasi, sebagaimana dilaporkan oleh Palang Merah Palestina (Palestinian Red Crescent Society).
Perempuan tersebut dilaporkan meninggal dalam serangan yang menargetkan sebuah rumah di wilayah Al-Mawasi, Khan Younis bagian barat.
Militer Israel kembali melancarkan serangan udara ke sejumlah wilayah di Jalur Gaza pada hari yang sama, menewaskan sedikitnya 50 orang dan melukai puluhan lainnya.
Israel telah memberlakukan blokade terhadap Gaza selama 18 tahun. Sejak 2 Maret 2025, seluruh jalur perlintasan ditutup, yang memperburuk krisis kemanusiaan bagi sekitar 2,4 juta penduduk di wilayah tersebut.
Meski menghadapi tekanan internasional untuk menghentikan operasi militernya, Israel tetap melanjutkan ofensif besar-besaran ke wilayah Gaza sejak 7 Oktober 2023. Hingga kini, hampir 60.000 warga Palestina dilaporkan tewas, mayoritas di antaranya perempuan dan anak-anak. Serangan tanpa henti itu juga menyebabkan kehancuran luas serta kekurangan pangan di wilayah tersebut.
Pada November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan genosida yang diajukan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas operasi militernya di wilayah tersebut.
