Thursday, August 7, 2025
HomeBeritaChina peringatkan Israel atas rencana pendudukan penuh Gaza

China peringatkan Israel atas rencana pendudukan penuh Gaza

Pemerintah China memperingatkan Israel agar tidak melakukan “tindakan berbahaya” terkait rencana pendudukan kembali Jalur Gaza secara penuh, menyusul laporan media Israel mengenai keputusan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang didukung Amerika Serikat untuk meningkatkan operasi militer di wilayah tersebut.

Pernyataan itu disampaikan oleh Duta Besar China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Geng Shuang, dalam rapat Dewan Keamanan PBB di New York, Selasa (5/8) waktu setempat.

“Kami mendesak Israel untuk segera menghentikan tindakan berbahaya semacam itu. Kami juga menyerukan kepada semua pihak agar segera mencapai kesepakatan gencatan senjata yang mengikat dan berkelanjutan,” ujar Geng Shuang, sebagaimana dikutip dari transkrip resmi pidatonya.

Ia juga menyerukan kepada negara-negara yang memiliki pengaruh besar atas pihak-pihak yang terlibat untuk “bertindak secara adil dan bertanggung jawab” serta mengambil langkah nyata guna mendorong tercapainya gencatan senjata.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel terus melakukan serangan besar-besaran di Jalur Gaza, meskipun mendapat tekanan internasional untuk menghentikan operasi militernya. Lebih dari 61.000 warga Palestina dilaporkan tewas, hampir setengahnya merupakan perempuan dan anak-anak.

Kampanye militer tersebut telah menyebabkan kehancuran luas di wilayah Gaza dan membawa wilayah itu ke ambang kelaparan, menurut badan-badan kemanusiaan internasional.

Pada November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait operasinya di wilayah Palestina yang diblokade tersebut.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular