Thursday, November 6, 2025
HomeBeritaDari Gaza ke New York: Perdamaian dan politik jadi panggung dunia

Dari Gaza ke New York: Perdamaian dan politik jadi panggung dunia

Wacana pembentukan pasukan internasional di Jalur Gaza serta kemenangan politisi Partai Demokrat, Zahran Mammadani, sebagai Wali Kota New York menjadi sorotan utama berbagai media internasional pada Rabu (5/11).

The New York Times melaporkan bahwa rancangan resolusi yang tengah diajukan untuk memperoleh mandat PBB terkait pengiriman pasukan internasional ke Gaza “selaras dengan rencana Presiden AS Donald Trump.”

Menurut analis yang dikutip harian tersebut, kehadiran pasukan internasional dapat membantu menjaga gencatan senjata rapuh di Gaza dan mengurangi risiko pecahnya kembali konflik antara Israel dan Hamas.

Namun, para analis menegaskan, kecil kemungkinan negara-negara Arab bersedia mengirim pasukan jika tidak ada jaminan bahwa langkah itu akan mengarah pada pembentukan negara Palestina merdeka—sebuah prospek yang sejauh ini ditolak oleh Israel.

Dalam tulisannya di Haaretz, jurnalis Amir Tibon menilai bahwa langkah pemerintahan Trump untuk melangkah ke “fase kedua” dari kesepakatan Gaza—yakni pembentukan pasukan internasional—menunjukkan keseriusan Washington dalam menerapkan rencana perdamaian yang lebih luas untuk Timur Tengah.

Ia menambahkan, pembahasan mengenai negara-negara yang akan berpartisipasi masih berlangsung, termasuk peran Mesir, Turki, dan kemungkinan keterlibatan negara-negara Islam lainnya.

Namun, peran Otoritas Palestina dinilai masih kabur akibat keberatan dari pihak Israel.

Tibon memperingatkan bahwa setiap penundaan dalam pembentukan pasukan ini dapat mengancam stabilitas Gaza dan menggagalkan keseluruhan rencana Trump.

Sementara itu, Jerusalem Post menulis bahwa meskipun perang Gaza telah berlangsung lebih dari 2 tahun, Israel “belum berhasil mencapai kemenangan penuh” atas Hamas.

Hamas dinilai masih memegang kendali di sebagian besar wilayah Gaza dan tetap menjadi aktor utama dalam negosiasi politik.

Surat kabar itu menilai adanya perbedaan sikap antara Israel dan pemerintahan Trump, yang cenderung mendukung pandangan negara-negara mediator untuk menahan Israel dari upaya mencapai “kemenangan total”.

Artikel tersebut menutup dengan pandangan bahwa pelucutan senjata Hamas secara damai—jika berhasil—mungkin bisa dianggap sebagai keberhasilan politik, tetapi bukan kemenangan strategis bagi Israel.

Zahran Mammadani dan pertarungan politik di New York

Di Amerika Serikat, kemenangan Zahran Mammadani sebagai Wali Kota New York menarik perhatian luas media nasional.

Dalam tajuk rencananya, The New York Times menulis bahwa Mammadani memiliki peluang untuk membawa perubahan konkret bagi kota terbesar di AS itu.

Antara lain dengan memperluas pembangunan perumahan, memperkuat layanan penitipan anak, meningkatkan kualitas pendidikan, dan memperbaiki sistem transportasi publik.

Jika berhasil, tulis NYT, Mammadani dapat menjadi contoh kepemimpinan progresif Partai Demokrat pada saat sebagian warga AS mulai meragukan arah partai itu.

Secara historis, kata harian tersebut, politisi progresif telah berhasil memperkecil kesenjangan sosial dan membuka akses kehidupan yang lebih layak bagi lebih banyak warga Amerika.

Sementara itu, The Washington Post memperkirakan bahwa Mammadani akan menghadapi “serangkaian pertarungan panjang” dengan Presiden Trump dalam beberapa bulan mendatang.

Menurut analisis surat kabar itu, benturan antara keduanya bukan sekadar konflik politik, melainkan pertarungan antara dua visi berbeda tentang masa depan Amerika.

Artikel tersebut menulis bahwa bagi banyak warga New York, Mammadani adalah sosok yang sangat mencerminkan semangat kota itu.

Yaitu, otentik, berakar kuat pada komunitas, dan berbicara langsung pada persoalan nyata masyarakat.

Majalah Newsweek juga mengingatkan bahwa kemenangan Mammadani bisa menandai awal dari “perang panjang di banyak front” antara Pemerintah Kota New York dan pemerintahan Trump.

Menurut majalah itu, kota perlu segera membentuk tim hukum khusus untuk menghadapi kemungkinan langkah Trump yang akan menahan atau memblokir dana federal bagi New York.

“Pertempuran hukum ini akan mahal dan Panjang, tetapi tampaknya tak terelakkan—entah kota itu siap atau tidak,” tulis Newsweek.

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler