Sunday, July 27, 2025
HomeBeritaGaza catat 45 kasus lumpuh layuh akut dalam dua bulan terakhir

Gaza catat 45 kasus lumpuh layuh akut dalam dua bulan terakhir

Kementerian Kesehatan Gaza pada Selasa (22/7/2025) melaporkan telah mencatat 45 kasus acute flaccid paralysis (AFP) atau lumpuh layuh akut dalam dua bulan terakhir, peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan dikaitkan dengan memburuknya kondisi lingkungan serta kesehatan, termasuk malnutrisi parah.

“Tanpa kapasitas untuk melakukan diagnosis secara akurat, kasus-kasus ini mungkin disebabkan oleh virus polio atau sindrom Guillain-Barré,” demikian pernyataan resmi Kementerian Kesehatan.

Pihak kementerian menilai lonjakan ini merupakan dampak langsung dari kondisi lingkungan dan kesehatan publik yang sangat buruk di tengah serangan Israel yang terus berlangsung.

Faktor-faktor yang memicu kondisi ini antara lain pencemaran air, keruntuhan layanan sanitasi, penumpukan sampah, penyebaran penyakit menular, malnutrisi berat, dan melemahnya sistem imun masyarakat Gaza.

Kementerian Kesehatan mengeluarkan seruan kemanusiaan mendesak kepada masyarakat internasional, lembaga-lembaga global, dan organisasi kemanusiaan untuk segera turun tangan menghentikan serangan, menyelamatkan sistem kesehatan yang runtuh, dan memperbaiki kondisi hidup warga.

Saat ini, Gaza tengah mengalami salah satu krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarahnya, dengan bencana kelaparan yang semakin parah di tengah kampanye militer Israel yang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Layanan medis di Gaza berada di ambang kehancuran, dengan kelangkaan obat-obatan, peralatan medis, serta hampir lumpuhnya kemampuan diagnostik dan pengobatan.

Kementerian juga mengumumkan penutupan enam pusat layanan kesehatan, termasuk satu rumah sakit dan stasiun oksigen utama, akibat kehabisan bahan bakar menyusul penutupan total perlintasan masuk ke Gaza oleh Israel sejak Maret 2025.

Dikhawatirkan seluruh rumah sakit yang masih beroperasi di Gaza akan berhenti total dalam 48 jam ke depan jika situasi tidak segera berubah.

Sementara itu, jumlah korban jiwa akibat kelaparan dan malnutrisi sejak Oktober 2023 telah meningkat menjadi 101 orang, termasuk 80 anak-anak, setelah 15 warga Palestina—termasuk empat anak—dilaporkan meninggal dunia dalam 24 jam terakhir.

Kantor Media Pemerintah Gaza pada Minggu lalu memperingatkan bahwa wilayah tersebut berada di ambang “kematian massal” setelah lebih dari 140 hari penutupan total perbatasan.

Sejak Oktober 2023, Israel telah menewaskan lebih dari 59.100 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, melalui kampanye militer yang telah menghancurkan infrastruktur, melumpuhkan sistem kesehatan, dan menyebabkan kekurangan pangan parah.

Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular