Monday, August 4, 2025
HomeBeritaIbu sandera yang tewas: Israel harus menyerah demi bebaskan sandera

Ibu sandera yang tewas: Israel harus menyerah demi bebaskan sandera

Iris Haim, ibu dari Yotam Haim—sandera Israel yang tewas tertembak setelah berhasil melarikan diri dari Hamas—menyatakan bahwa Israel seharusnya “menyerah” demi membebaskan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

Hal tersebut disampaikan Haim melalui sebuah unggahan di media sosial, Ahad (3/8/2025), menanggapi video terbaru Hamas yang memperlihatkan kondisi sandera Israel dalam keadaan kelaparan.

“Kita telah menyerah kepada Hamas selama 20 tahun, kita terus memberi dan memberi. Sekarang kita harus membebaskan mereka yang masih bisa diselamatkan,” tulis Haim di akun Facebook pribadinya.

Yotam Haim disandera dari Kibbutz Kfar Aza pada 7 Oktober 2023. Ia berhasil melarikan diri dari Hamas namun kemudian tertembak mati oleh tentara Israel di Kota Gaza pada 15 Desember 2023, bersama dua sandera lain. Ketiganya diduga disalahartikan sebagai ancaman oleh pasukan Israel di Shujaiya.

“Bagi saya dan keluarga saya, sudah terlambat. Yotam tidak akan kembali,” lanjutnya.

Dalam unggahannya, Haim mengatakan bahwa ia bersedia jika Israel “menyerah” demi menyelamatkan para sandera yang tersisa.

“Saya siap menyerah, demi para sandera, demi kehormatan terakhir bagi keluarga-keluarga seperti saya yang masih menyimpan harapan,” tulisnya.

Haim juga menegaskan bahwa tugas utama tentara Israel seharusnya adalah melindungi warga Israel, bukan mengorbankan para sandera yang masih hidup dan mengalami penyiksaan serta kelaparan.

“Kita harus menatap musuh di mata. Kita tidak akan mengalahkan mereka. Ini adalah potret kegagalan negara kita, dan tidak akan ada potret kemenangan setelahnya,” ujar Haim.

Ia juga mengaitkan pernyataannya dengan peringatan hari puasa Yahudi, Tisha B’Av, yang jatuh pada Ahad kemarin. “Sebelum 7 Oktober, saya tidak pernah merasa terhubung dengan hari ini. Sekarang saya memahami maknanya. Kita bisa memilih: menuju kehancuran atau menuju kebangkitan.”

Berbeda dari sebagian besar keluarga sandera lainnya, Haim selama ini dikenal tidak aktif mengikuti aksi-aksi unjuk rasa yang menuntut pembebasan sandera. Ia juga sering kali menghindari kritik langsung terhadap pemerintah.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular