Monday, November 3, 2025
HomeBeritaINH Salurkan 8.155 Paket Makanan Hangat untuk Warga Gaza di Tengah Krisis...

INH Salurkan 8.155 Paket Makanan Hangat untuk Warga Gaza di Tengah Krisis Pangan

Program penyaluran ini berlangsung pada 30 Oktober hingga 4 November 2025 besok, dengan total anggaran mencapai USD 50.000.

Lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang terus menghadapi krisis akibat agresi dan blokade berkepanjangan.

Pada program Hot Meals Oktober 2025, INH mendistribusikan 8.155 paket makanan hangat yang menjangkau 16.310 jiwa di tiga wilayah, yakni Deir Al Balah, Nuseirat, dan Al Maghazi.

Program penyaluran ini berlangsung pada 30 Oktober hingga 4 November 2025 besok, dengan total anggaran mencapai USD 50.000.

Setiap paket hot meal dirancang untuk memenuhi kebutuhan dua orang, berisi nasi dan sayur-sayuran segar, menyesuaikan dengan kondisi lapangan di mana sumber protein hewani semakin langka dan mahal akibat blokade Israel.

Meski saat ini situasi di Gaza telah memasuki masa gencatan senjata, pelaksanaan program tetap menghadapi berbagai tantangan.

Tim lapangan INH kesulitan memperoleh bahan baku makanan karena terbatasnya pasokan yang masuk ke Jalur Gaza.

Distribusi logistik juga tidak selalu lancar, mengingat banyak jalur transportasi dan pasar yang masih rusak serta belum berfungsi normal.

“Meski kondisi Gaza masih sangat sulit, terutama dalam hal ketersediaan bahan makanan bergizi, kami berusaha memastikan warga tetap mendapatkan asupan hangat setiap harinya,” ujar Muhammad Qaddoura International Consulting Program INH di Jalur Gaza.

Program ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang INH untuk terus hadir mendampingi masyarakat Gaza yang hidup di bawah tekanan kemanusiaan.

Selain distribusi makanan, INH juga berencana memperluas dukungan untuk sektor kesehatan dan kebutuhan musim dingin dalam waktu dekat.

Dengan penyaluran ini, INH berharap dapat sedikit meringankan penderitaan warga Gaza serta menumbuhkan semangat solidaritas global untuk terus membantu Palestina

Saat ini Gaza, kata Qaddoura tengah menghadapi musim dingin. Oleh karena itu lembaga-lembaga kemanusiaan internasional menyerukan perhatian dunia terhadap situasi di Gaza menjelang puncak musim dingin ini.

Mereka mengingatkan bahwa tanpa intervensi cepat berupa bantuan pakaian hangat, selimut, dan makanan siap saji, ribuan keluarga berisiko menghadapi hipotermia dan kelaparan.

“Dunia tidak boleh membiarkan anak-anak Gaza menggigil di tengah reruntuhan,” ujarnya.

Menurutnya, Ini bukan sekadar tentang cuaca dingin, tapi tentang kemanusiaan. Jutaan rakyat Palestina yang terlantar di Gaza sedang menghadapi “perang baru”, yakni melawan hawa dingin yang keras dari balik tenda-tenda mereka yang telah usang.

Musim dingin semakin dekat yang diperkirakan akan semakin memperparah penderitaan rakyat Palestina di Gaza setelah dua tahun pengeboman, kelaparan, dan pengungsian oleh ulah Israel.

“Bila musim dingin tiba di Gaza, suhu udara bisa turun hingga mencapai 7 sampai 9°C. Oleh karena itu, dalam situasi pahit yang mencerminkan tragedi warga Palestina di Jalur Gaza akibat perang Israel, hujan deras juga telah menyapu tenda-tenda pengungsi di beberapa wilayah,” pungkasnya. (INH)

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler