Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan berakhirnya status darurat di wilayah selatan Israel untuk pertama kalinya sejak Oktober 2023.
“Saya memutuskan untuk mengikuti rekomendasi militer Israel dan mencabut, untuk pertama kalinya sejak 7 Oktober, status khusus di garis belakang,” ujar Katz dalam pernyataannya, Senin (27/10/2025).
Mengutip laman The Times of Israel, kebijakan status darurat tersebut akan berakhir pada Selasa, menandai berakhirnya masa situasi khusus yang telah berlaku sejak perang Israel di Jalur Gaza dimulai pada Oktober 2023.
Status darurat memberi kewenangan bagi militer untuk membatasi kegiatan publik dan menutup sejumlah wilayah dengan alasan keamanan.
Perang di Gaza sendiri telah menewaskan lebih dari 68.500 orang, sebagian besar perempuan, serta melukai lebih dari 170.000 warga Palestina, menurut data otoritas setempat.
Serangan militer Israel berhenti setelah tahap pertama kesepakatan gencatan senjata diberlakukan pada 10 Oktober, sebagai bagian dari rencana 20 poin Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Tahap pertama kesepakatan itu mencakup pertukaran tahanan—pembebasan sandera asal Israel dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina—serta rencana pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa kehadiran Hamas.
