Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 60.839 warga Palestina tewas sejak dimulainya serangan Israel ke wilayah tersebut pada Oktober 2023.
Dalam pernyataan resmi pada Minggu (3/8/2025), kementerian menyebutkan bahwa 119 jenazah dibawa ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir, sementara 866 orang lainnya terluka. Dengan demikian, total korban luka akibat agresi Israel kini mencapai 149.588 orang.
Jumlah korban jiwa meningkat secara signifikan setelah 290 jenazah berhasil diidentifikasi dan dimasukkan ke dalam catatan resmi. Pihak kementerian menambahkan bahwa banyak korban masih terperangkap di bawah reruntuhan atau di jalanan, dan belum dapat dievakuasi karena kondisi keamanan yang tidak memungkinkan.
Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 65 warga Palestina tewas dan lebih dari 511 orang terluka saat mencoba memperoleh bantuan kemanusiaan. Sejak 27 Mei, total warga yang tewas saat mencari bantuan telah mencapai 1.487 orang, dengan lebih dari 10.578 lainnya terluka.
Serangan Israel kembali dilancarkan ke Jalur Gaza pada 18 Maret 2025, setelah sebelumnya sempat terjadi kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan pada Januari. Sejak saat itu, serangan lanjutan tersebut telah menewaskan 9.350 orang dan melukai 37.547 lainnya.
Pada November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait konflik yang masih berlangsung di wilayah kantong tersebut.
