Monday, August 4, 2025
HomeBeritaKeluarga sandera Israel blokade jalan tol, desak Netanyahu segera pertukaran tawanan

Keluarga sandera Israel blokade jalan tol, desak Netanyahu segera pertukaran tawanan

Aksi protes keluarga sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza memuncak pada Ahad (3/8/2025), dengan memblokade salah satu jalan utama di Tel Aviv. Mereka mendesak pemerintah agar segera menyepakati pertukaran tawanan dengan kelompok Palestina untuk membebaskan para sandera.

Mengutip harian Yedioth Ahronoth, demonstran menutup akses Jalan Tol Ayalon, jalur utama yang melintasi jantung kota, hingga aparat kepolisian turun tangan untuk membubarkan massa.

Gelombang protes ini meningkat sejak Sabtu (3/8/2025) di berbagai kota, menyusul beredarnya rekaman video terbaru yang menunjukkan kondisi sandera Israel di Gaza yang mengalami malnutrisi berat.

Pada Jumat (2/8), sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam, merilis video salah satu sandera, Evyatar David, yang terlihat sangat kurus dan lemah. Sehari sebelumnya, kelompok Jihad Islam Palestina juga mempublikasikan video yang diklaim sebagai rekaman terakhir dari sandera lain, Rom Braslavski, yang juga tampak dalam kondisi memprihatinkan.

Kritik terhadap Pemerintah

Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, melontarkan kritik keras terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang dinilai tidak mengindahkan penderitaan para sandera dan keluarganya.

“Bahkan setelah video-video itu muncul, agenda pemerintah tak berubah,” tulis Lapid di platform X. “Kabinet justru kembali menggelar pertemuan untuk membahas keamanan Netanyahu dan keluarganya, bukan keselamatan para sandera.”

Lapid menyebut pemerintahan saat ini sebagai “pemerintahan gila, bangkrut secara moral, dan tidak peduli sama sekali.”

Sejak serangan balasan Israel terhadap Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, lebih dari 60.400 warga Palestina dilaporkan tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Dari sekitar 250 orang yang disandera pada 7 Oktober, Israel memperkirakan sekitar 50 masih berada di Gaza, dengan hanya 20 di antaranya yang diyakini masih hidup.

Kebuntuan Negosiasi

Sementara itu, lebih dari 10.800 warga Palestina kini ditahan di penjara-penjara Israel. Lembaga hak asasi dari kedua belah pihak melaporkan banyak dari mereka mengalami penyiksaan, pengabaian medis, dan kondisi penahanan yang tidak manusiawi.

Israel belum lama ini menarik diri dari perundingan tidak langsung dengan Hamas yang dimediasi Qatar dan Mesir, serta didukung Amerika Serikat. Kebuntuan terjadi terkait syarat gencatan senjata, pertukaran tahanan, dan distribusi bantuan kemanusiaan.

Hamas menegaskan pihaknya siap membebaskan semua sandera Israel jika perang dihentikan, Israel menarik diri sepenuhnya dari Gaza, dan semua tahanan Palestina dibebaskan. Namun, Netanyahu menolak tuntutan tersebut dan bersikeras agar kelompok-kelompok bersenjata Palestina dilucuti serta Gaza tetap di bawah kendali militer Israel.

 

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Most Popular