Tuesday, October 28, 2025
HomeBeritaMesir akan gelar konferensi rekonstruksi Gaza pada November

Mesir akan gelar konferensi rekonstruksi Gaza pada November

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengumumkan bahwa Mesir akan menjadi tuan rumah Konferensi Rekonstruksi dan Pembangunan Gaza yang dijadwalkan berlangsung pada November mendatang.

Ia menegaskan, dalam beberapa hari ke depan, Kairo akan mulai menyusun landasan bersama untuk memulai proses rekonstruksi wilayah yang hancur akibat perang.

Dalam pernyataan yang disampaikan Senin (14/10) malam, Sisi menilai penyelenggaraan Konferensi Kairo untuk Pemulihan Dini dan Rekonstruksi Gaza merupakan langkah penting.

Tujuannya untuk menata kembali kehidupan di Jalur Gaza setelah 2 tahun perang yang meluluhlantakkan wilayah itu.

Pernyataan tersebut disampaikan menjelang pembukaan KTT Perdamaian Sharm el-Sheikh, yang dihadiri sejumlah pemimpin dunia, antara lain Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Raja Yordania Abdullah II, dan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani.

Pertemuan juga diikuti Kanselir Jerman, serta para perdana menteri Italia, Inggris, dan Kanada, bersama Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan.

Menurut keterangan resmi dari Kepresidenan Mesir, pertemuan itu bertujuan mengkoordinasikan langkah antarnegara dalam pelaksanaan kesepakatan penghentian perang di Gaza, termasuk membahas upaya rekonstruksi serta penyaluran bantuan kemanusiaan.

Dukungan Eropa dan pelatihan polisi Palestina

Sisi menekankan pentingnya peran negara-negara Eropa untuk mendorong seluruh pihak yang terlibat agar menjalankan perjanjian gencatan senjata secara penuh.

Ia juga mengungkapkan bahwa Mesir dan Yordania tengah melatih sejumlah personel kepolisian Palestina, sebagai bagian dari persiapan keamanan internal Gaza pascaperang.

“Dukungan dari negara-negara Eropa sangat dibutuhkan agar program pelatihan ini bisa berlanjut dan diperluas,” ujar Sisi.

Mesir, lanjutnya, berupaya mengaktifkan rencana rekonstruksi Gaza yang sebelumnya disetujui oleh Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Maret lalu.

Rencana tersebut menargetkan pembangunan kembali Gaza tanpa memindahkan penduduknya, dengan durasi pelaksanaan lima tahun dan total biaya sekitar 53 miliar dolar AS.

KTT Perdamaian Sharm el-Sheikh sendiri diadakan dengan kepemimpinan bersama Presiden Sisi dan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, serta dihadiri lebih dari 31 kepala negara dan lembaga regional maupun internasional.

Sebagai hasil dari pertemuan itu, Amerika Serikat, Mesir, Turki, dan Qatar menandatangani dokumen komprehensif yang menetapkan kerangka kerja untuk pelaksanaan kesepakatan antara Israel dan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).

ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler