Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan bahwa pemerintahannya telah memberikan “persetujuan” bagi para pejuang Hamas untuk dikerahkan di seluruh Jalur Gaza, guna mencegah terjadinya kekosongan keamanan setelah gencatan senjata diberlakukan.
Beberapa jam setelah gencatan senjata mulai berlaku pada Jumat (waktu setempat), sejumlah anggota Hamas bersenjata terlihat berpatroli di wilayah Khan Younis dan sejumlah area lain di Gaza. Dalam rekaman video yang diperoleh Middle East Eye, warga Palestina tampak bersorak saat mereka melintas.
Berbicara kepada wartawan menjelang lawatannya ke Israel dan Mesir untuk menandai kesepakatan gencatan senjata tersebut, Trump menyatakan keyakinannya bahwa Hamas ingin menghentikan konflik yang terjadi.
“Mereka menyampaikan itu secara terbuka, dan kami memberikan persetujuan untuk sementara waktu,” ujar Trump. “Kami meminta mereka menjaga agar tidak terjadi kriminalitas besar atau masalah lain seperti yang biasa terjadi di wilayah yang hancur total seperti ini.”
Pernyataan Trump tersebut tampak bertentangan dengan tujuan perang yang selama ini dinyatakan oleh Israel, yakni menghancurkan Hamas. Pernyataan ini disampaikan hanya beberapa jam sebelum Trump menyampaikan pidato bersejarah di parlemen Israel (Knesset), di mana ia menyebut gencatan senjata ini sebagai kemenangan bagi Israel.
Trump juga mengatakan bahwa “kekuatan-kekuatan kekacauan yang selama ini mengacaukan kawasan telah sepenuhnya dikalahkan.” Ia menambahkan, Israel kini bisa kembali memfokuskan upaya pada perluasan kesepakatan normalisasi hubungan dengan negara-negara Arab.
“Musuh-musuh peradaban kini dalam posisi mundur,” ujarnya.
Trump menegaskan bahwa “mimpi buruk yang panjang dan menyakitkan akhirnya berakhir” bagi warga Israel maupun Palestina.
“Ini adalah masa yang sangat menggembirakan bagi Israel dan Timur Tengah,” tambahnya.
KTT Sharm el-Sheikh
Agenda kunjungan Trump berlanjut ke Mesir pada Senin malam, di mana ia mendarat di kota resor Laut Merah, Sharm el-Sheikh, untuk menjadi tuan rumah bersama dalam KTT Perdamaian Gaza bersama Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi.
Kementerian Luar Negeri Mesir menyebut bahwa dalam pertemuan “bersejarah” ini, akan ditandatangani sebuah “dokumen penghentian perang di Jalur Gaza”.
Namun, sejumlah poin dalam rencana perdamaian 20-pasal yang diusung Trump masih belum dijelaskan secara rinci, termasuk siapa saja yang akan bergabung dalam Pasukan Stabilisasi Internal yang direncanakan bertugas menjaga keamanan di Gaza.
Usulan Mesir: Pasukan AS di Gaza
Menurut sejumlah pejabat, Mesir menginginkan kehadiran pasukan Amerika Serikat sebagai bagian dari misi penjaga perdamaian di Gaza. Trump sendiri dijadwalkan memimpin badan bernama Board of Peace (Dewan Perdamaian) yang akan mengawasi Gaza pasca-konflik.
Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair sempat disebut-sebut akan dilibatkan, namun Trump tampak menjaga jarak dari Blair dalam pernyataannya di pesawat menuju Israel.
“Saya selalu menyukai Tony, tapi saya ingin memastikan bahwa dia adalah sosok yang dapat diterima oleh semua pihak,” ujar Trump kepada wartawan di Air Force One.
Dalam pertemuan di Sharm el-Sheikh, para pemimpin dunia diperkirakan akan membahas sejumlah isu penting, mulai dari tata kelola Gaza, sejauh mana penarikan pasukan Israel, hingga proses perlucutan senjata Hamas.
Rencana Trump juga menyerukan agar Yordania dan Mesir ikut serta dalam pelatihan pasukan kepolisian Palestina yang akan ditempatkan di Gaza.
Sementara itu, Mesir sedang menjajaki langkah perlucutan senjata Hamas, di mana senjata ofensif milik kelompok tersebut akan diserahkan kepada pasukan internasional, bukan dimusnahkan.
Rencana tersebut juga membuka peluang adanya amnesti bagi anggota Hamas yang berada di Gaza.
Meski demikian, Trump memberi sinyal bahwa Hamas tetap bisa memainkan peran dalam menjaga keamanan di Gaza setidaknya untuk sementara waktu, dengan mempertimbangkan tingkat kehancuran di wilayah tersebut.
“Kita berbicara soal dua juta orang – atau mungkin kurang dari itu – yang kembali untuk membangun kembali bangunan-bangunan yang telah hancur. Banyak hal buruk bisa terjadi. Jadi kita ingin memastikan wilayah ini aman,” ujarnya.

